Rabu, 27 Februari 2013

puisi


 

 Mendung. 
 Disini aku merenung.
 Terdiam bagai burung yang terkurung. 
 Dan aku tetap takkan murung.
 Inginku terbang bebas ke tempat yg bisa ku arung.
 Tiada batas di tempat yang tiada ujung.
 Tuk bebaskan hatiku yang terpasung.
 Sampai kulihat parasmu dibalik kerudung.
 Dan kusapa kau dengan Assalamu'alaikum.
 Lalu kau jawab sembari tersenyum.
 Saat itu semua bunga terkembang dan harum.
 Pada hari dimana tiada lagi kata terangkum.
 Kujabar lugas karena kisahku tak cukup dalam sealbum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar